Unsur Kebahasaan Cerpen

Pengertian Cerpen
Cerpen ialah esai imajiner yang berisi kehidupan atau kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas dan ringkas yang hanya berfokus pada karakter tertentu.

Unsur-Unsur Dari Cerpen
Adapun cerpen tentunya memiliki unsur-unsur di dalamnya. Unsur dari cerpen sendiri memiliki dua bagian yaitu Ekstrinsik dan Intrinsik. Berikut ini ulasannya di bawah ini.

Unsur Ekstrinsik yaitu unsur luar yang ikut membangun dan mendukung terciptanya cerita pendek. Unsur ekstrinsik diantaranya adalah

Latar biografi/latar belakang penulis latar belakang pengarang ikut memengaruhi cerpen yang dihasilkan. Yaitu riwayat hidup penulis, latar aliran sastra penulis, kondisi psikologis penulis.

Latar Belakang Masyarakat/ sosial Suatu cerita kadang terinspirasi dengan sesuatu hal yang memiliki hubungan dengan kondisi masyarakat saat diciptakan. Seperti halnya dengan keadaan pemerintahan, sindiran terhadap masyarakat, kebudayaan yang berkembang, ekonomi, politik, idiologi dsb.

Nilai yaitu unsur yang memiliki nilai sehubungan dengan pendidikan, seni, hukum atau lainnya. Nilai yang terkandung adalah salah satu daya tarik sehingga dapat memberikan efek kepada pembaca. Contohnya, nilai sosial, nilai moral, nilai budaya, dan nilai agama.

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur dalam atau merupakan unsur utama yang membangun utuhnya sebuah cerita diantaranya yaitu tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, gaya cerita, dan amanat.

Tema/Pokok cerita/Ide cerita

Contoh dari beberapa tema cerita adalah kehidupan sekolah, kematian, perjuangan hidup dan sebagainya.

Latar Belakang/Setting

Setting ada beberapa unsur: Setting tempat, waktu, suasana

Plot atau Alur

merupakan rangkaian kejadian dalam suatu cerita. terdapat 3 alur yang kita kenal yaitu alur maju, mundur , campuran.

Karakterisasi atau Penokohan

Adalah tokoh atau pelaku cerita. Ada dua cara untuk menggambarkan karakter karakter dalam cerita, yaitu, analitik atau langsung dan dramatis atau tidak langsung. Jenis tokoh ada Protagonis (tokoh baik), antagonis (tokoh lawan/jahat/tidak disukai) dan tritagonis (penengah).

Sudut Pandang

posisi penulis dalam cerita. Elemen ini memiliki berbagai jenis sudut pandang, yaitu perspektif orang pertama, perspektif orang ketiga dan perspektif campuran.

Amanat/Mandat

Berisi pesan atau saran dari penulis untuk pembaca dalam cerita, diberikan secara eksplisit atau implisit.

Gaya Bahasa

Unsur intrinsik cerita yang mengatur cara penulis mengekspresikan pemikiran atau gagasan menggunakan bahasa kias atau ungkapan-ungkapan sehingga dapat memberi kesan keindahan bahasa.

Struktur Teks Cerpen
Berikut ini terdapat beberapa struktur teks cerpen, antara lain:

Abstrak
Abstrak adalah ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.

Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

Evaluasi
Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

Kaidah Kebahasaan Cerpen
Berikut ini terdapat beberapa kaidah kebahasaan cerpen, antara lain:

Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen
Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya : pucuk langit, memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.
Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun perulangan.

Ciri-ciri Cerpen:

1.Tulisannya singkat, padat serta jelas.
2. Kata terdiri tidak lebih dari 10.000.
3. Biasanya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dari tokoh.
4. Dapat dibaca habis dalam sekali duduk.
5. Masalah yang diceritakan merupakan masalah utamanya saja.
6. Penokohannya sederhana tidak begitu mendalam.
7. Memberikan kesan yang menyentuh bagi si pembacanya.
8. Alurnya tunggal ataupun lurus.
9. Tokoh yang terkait biasanya mengalami konflik sampai menemukan solusinya.

Tinggalkan komentar